Jumat, 14 Maret 2014

Batu Menangis



Legenda Batu Menangis
Disebuah bukit yang jauh dari desa, didaerah Kalimantan hiduplah seorang janda miskin dan seorang anak gadisnya.
Anak gadis janda itu sangat cantik jelita. Namun sayang, ia mempunyai prilaku yang amat buruk. Gadis itu amat pemalas, tak pernah membantu ibunya melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah. Kerjanya hanya bersolek setiap hari.
Selain pemalas, anak gadis itu sikapnya manja sekali. Segala permintaannya harus dituruti. Setiap kali ia meminta sesuatu kepada ibunya harus dikabulkan, tanpa memperdulikan keadaan ibunya yang miskin, setiap hari harus membanting tulang mencari sesuap nasi.
Pada suatu hari anak gadis itu diajak ibunya turun ke desa untuk berbelanja. Letak pasar desa itu amat jauh, sehingga mereka harus berjalan kaki yang cukup melelahkan. Anak gadis itu berjalan melenggang dengan memakai pakaian yang bagus dan bersolek agar orang dijalan yang melihatnya nanti akan mengagumi kecantikannya. Sementara ibunya berjalan dibelakang sambil membawa keranjang dengan pakaian sangat dekil. Karena mereka hidup ditempat terpencil, tak seorangpun mengetahui bahwa kedua perempuan yang berjalan itu adalah ibu dan anak.
Ketika mereka mulai memasuki desa, orang-orang desa memandangi mereka. Mereka begitu terpesona melihat kecantikan anak gadis itu, terutama para pemuda desa yang tak puas-puasnya memandang wajah gadis itu. Namun ketika melihat orang yang berjalan dibelakang gadis itu, sungguh kontras keadaannya. Hal itu membuat orang bertanya-tanya.
Di antara orang yang melihatnya itu, seorang pemuda mendekati dan bertanya kepada gadis itu, "Hai, gadis cantik. Apakah yang berjalan dibelakang itu ibumu?"
Namun, apa jawaban anak gadis itu ?
"Bukan," katanya dengan angkuh. "Ia adalah pembantuku !"
Kedua ibu dan anak itu kemudian meneruskan perjalanan. Tak seberapa jauh, mendekati lagi seorang pemuda dan bertanya kepada anak gadis itu.
"Hai, manis. Apakah yang berjalan dibelakangmu itu ibumu?"
"Bukan, bukan," jawab gadis itu dengan mendongakkan kepalanya. " Ia adalah budakk!"
Begitulah setiap gadis itu bertemu dengan seseorang disepanjang jalan yang menanyakan perihal ibunya, selalu jawabannya itu. Ibunya diperlakukan sebagai pembantu atau budaknya.
Pada mulanya mendengar jawaban putrinya yang durhaka jika ditanya orang, si ibu masih dapat menahan diri. Namun setelah berulang kali didengarnya jawabannya sama dan yang amat menyakitkan hati, akhirnya si ibu yang malang itu tak dapat menahan diri. Si ibu berdoa.
"Ya Tuhan, hamba tak kuat menahan hinaan ini. Anak kandung hamba begitu teganya memperlakukan diri hamba sedemikian rupa. Ya, tuhan hukumlah anak durhaka ini ! Hukumlah dia...."
Atas kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa, perlahan-lahan tubuh gadis durhaka itu berubah menjadi batu. Perubahan itu dimulai dari kaki. Ketika perubahan itu telah mencapai setengah badan, anak gadis itu menangis memohon ampun kepada ibunya.
" Oh, Ibu..ibu..ampunilah saya, ampunilah kedurhakaan anakmu selama ini. Ibu...Ibu...ampunilah anakmu.." Anak gadis itu terus meratap dan menangis memohon kepada ibunya. Akan tetapi, semuanya telah terlambat. Seluruh tubuh gadis itu akhirnya berubah menjadi batu. Sekalipun menjadi batu, namun orang dapat melihat bahwa kedua matanya masih menitikkan air mata, seperti sedang menangis. Oleh karena itu, batu yang berasal dari gadis yang mendapat kutukan ibunya itu disebut " Batu Menangis ".


…..Tamat…..






The Legend Of  Batu Menangis
In the hill away from the village , Kalimantan region lived a poor widow and a daughter .
The girl was very pretty lovely widow . But unfortunately , he had a very bad attitude . Now she was very lazy, never helped her mother do chores . It works just preen every day .time he asks something to the mother should be granted , regardless of the state of the poor mother , every day must toil looking for a bite of rice .
One day her mother asked her son down to the village to shop . The location of the village market so far , so they have to walk quite tiring . The girls walked strolled by wearing good clothes and primp for people on the street who see it will be admiring her beauty . While her mother walked behind , carrying a basket with a very dirty clothes . Because they live a secluded place , no one knew that the two women who run it is the mother and child .
When they began to enter the village , the villagers stared at them . They were so fascinated by the beauty of the girls , especially the village youth who do not get enough of looking at her face . But when he saw people walking behind her , starkly contrasts the situation . It makes one wonder .
Among those who saw it , a young man approached and asked her , " Hey , pretty girl . Was that runs behind the mother? "However , what the girls answer ?" No, " she said loftily . " He is a servant ! "
Both mother and child were then continued on . Not how much , again approached the young man and asked the girl child ." Hi , sweet . Was running behind you that your mother ? "" No, no , " answered the girl with a cock of his head . " He is budakk ! "
That's every girl you meet someone along the way who asked about his mother , it is always the answer . Her mother was treated as a servant or slave .
At first, the rebellious daughter to hear the answer if someone asked , the mother can still help myself . But after repeatedly hearing the same answer and that is very painful , eventually the poor mother could not help myself . The mother prayed .
" Oh my God , the servant can not take this insult . Bladder Child slaves slaves treated myself so how could such a manner . Yeah , god punish the rebellious child ! Punish him .... "
Of the power of God Almighty , her body slowly turns to stone of sin . That change starts from the feet . When the change has reached half of the body , the girl was crying for mercy to his mother .
" Oh , Mom .. mom .. forgive me , forgive your son for this iniquity . Mom ... Mom ... forgive your son .. " The girl continued to wail and cry pleading with his mother . However , everything was too late . The entire body of the girl was finally turned into stone . Even into stone , but one can see that his eyes still shed tears , as was crying . Therefore , the stone coming from the girl who got her mother 's curse called " Crying Stone " .







…..The End…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar