Jumat, 14 Maret 2014

Malin Kundang



Legenda Malin Kundang
Pada suatu hari, hiduplah sebuah keluarga di pesisir pantai wilayah Sumatra. Keluarga itu mempunyai seorang anak yang diberi nama Malin Kundang. Karena kondisi keluarga mereka sangat memprihatinkan, maka ayah malin memutuskan untuk pergi ke negeri seberang.
Besar harapan malin dan ibunya, suatu hari nanti ayahnya pulang dengan membawa uang banyak yang nantinya dapat untuk membeli keperluan sehari-hari. Setelah berbulan-bulan lamanya ternyata ayah malin tidak kunjung datang, dan akhirnya pupuslah harapan Malin Kundang dan ibunya.
Setelah Malin Kundang beranjak dewasa, ia berpikir untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan harapan nantinya ketika kembali ke kampung halaman, ia sudah menjadi seorang yang kaya raya. Akhirnya Malin Kundang ikut berlayar bersama dengan seorang nahkoda kapal dagang di kampung halamannya yang sudah sukses.
Selama berada di kapal, Malin Kundang banyak belajar tentang ilmu pelayaran pada anak buah kapal yang sudah berpengalaman. Malin belajar dengan tekun tentang perkapalan pada teman-temannya yang lebih berpengalaman, dan akhirnya dia sangat mahir dalam hal perkapalan.
Banyak pulau sudah dikunjunginya, sampai dengan suatu hari di tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yang dinaiki Malin Kundang di serang oleh bajak laut. Semua barang dagangan para pedagang yang berada di kapal dirampas oleh bajak laut. Bahkan sebagian besar awak kapal dan orang yang berada di kapal tersebut dibunuh oleh para bajak laut. Malin Kundang sangat beruntung dirinya tidak dibunuh oleh para bajak laut, karena ketika peristiwa itu terjadi, Malin segera bersembunyi di sebuah ruang kecil yang tertutup oleh kayu.
Malin Kundang terkatung-katung ditengah laut, hingga akhirnya kapal yang ditumpanginya terdampar di sebuah pantai. Dengan sisa tenaga yang ada, Malin Kundang berjalan menuju ke desa yang terdekat dari pantai. Sesampainya di desa tersebut, Malin Kundang ditolong oleh masyarakat di desa tersebut setelah sebelumnya menceritakan kejadian yang menimpanya. Desa tempat Malin terdampar adalah desa yang sangat subur. Dengan keuletan dan kegigihannya dalam bekerja, Malin lama kelamaan berhasil menjadi seorang yang kaya raya. Ia memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya lebih dari 100 orang. Setelah menjadi kaya raya, Malin Kundang mempersunting seorang gadis untuk menjadi istrinya.
Setelah beberapa lama menikah, Malin dan istrinya melakukan pelayaran dengan kapal yang besar dan indah disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak. Ibu Malin Kundang yang setiap hari menunggui anaknya, melihat kapal yang sangat indah itu, masuk ke pelabuhan. Ia melihat ada dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal. Ia yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah anaknya Malin Kundang beserta istrinya.
Malin Kundang pun turun dari kapal. Ia disambut oleh ibunya. Setelah cukup dekat, ibunya melihat belas luka dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yang ia dekati adalah Malin Kundang. "Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?", katanya sambil memeluk Malin Kundang. Tetapi Kundang segera melepaskan pelukan ibunya dan mendorongnya hingga terjatuh. "Wanita tak tahu diri, sembarangan saja mengaku sebagai ibuku", kata Malin Kundang pada ibunya. Malin Kundang pura-pura tidak mengenali ibunya, karena malu dengan ibunya yang sudah tua dan mengenakan baju compang-camping. "Wanita itu ibumu?", Tanya istri Malin Kundang. "Tidak, ia hanya seorang pengemis yang pura-pura mengaku sebagai ibuku agar mendapatkan harta ku", sahut Malin kepada istrinya. Mendengar pernyataan dan diperlakukan semena-mena oleh anaknya, ibu Malin Kundang sangat marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak durhaka. Karena kemarahannya yang memuncak, ibu Malin menengadahkan tangannya sambil berkata "Oh Tuhan, kalau benar ia anakku, aku sumpahi dia menjadi sebuah batu". Tidak berapa lama kemudian angin bergemuruh kencang dan badai dahsyat datang menghancurkan kapal Malin Kundang. Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang.





…..Tamat…..


The Legend Of Malin Kundang
Once upon a time , there lived a family on the coast of Sumatra . Families that have a child named Malin Kundang . Because of their very poor family conditions , the malin father decided to go to the country side .
Hopefully malin and his mother , one day his father came home with a lot of money that will be to buy daily necessities . After months and months of malin 's father did not come , and finally pupuslah Malin Kundang and her mother's expectations .
Malin Kundang After growing up , he thought to make a living in the country side in the hope of later when returning home , he had become a wealthy man . At last Malin Kundang go sailing along with a merchant ship captain in his hometown that has been successful .
During his time on the ship , Malin Kundang lot to learn about seamanship on the crew who are experienced . Malin studied hard about shipping his friends who are more experienced , and finally he is very good at shipping .
Many had visited the island , up to one day in the middle of the journey , suddenly climbed Malin Kundang ships were attacked by pirates . All merchandise traders who were on the ship seized by pirates . Even most of the crew and people who were on the ship were killed by the pirates . Malin Kundang very lucky he was not killed by the pirates , because when it happened , Malin immediately hid in a small space that is enclosed by timber .
Malin Kundang float amid sea , until finally the host ship stranded on a beach . With the rest of the existing power , Malin Kundang walked to the nearest village from the beach . Arriving at the village, Malin Kundang helped by people in the village after previously telling what happened to him . Malin village where villagers stranded is very fertile . With tenacity and perseverance in work , Malin gradually managed to become a wealthy man . It has a lot of merchant ships with men of more than 100 people . After becoming rich , Malin Kundang marry a girl to be his wife .
After a long marriage, Malin and his wife set sail with a large and beautiful ship with the crew as well as a lot of bodyguards . Mother Malin Kundang that every day waiting on her , saw a very beautiful ship , the entry to the harbor . He saw two men who were standing on the deck of the ship . He believes that it is his standing Malin Kundang and his wife .
Malin Kundang was dropped from the ship . He was greeted by his mother . Once close enough , his mother saw right dilengan twelve injured person , the more convinced his mother that he was approached Malin Kundang . " Malin Kundang , my son , why did you go so long without sending you?" , He said , hugging Malin Kundang . But Kundang immediately release his mother's arms and pushed her to fall . " Women do not know myself , carelessly claimed as my mother ," said Malin Kundang mother . Malin Kundang pretended not to recognize her mother , because her embarrassment with the elderly and dressed in rags . "She's your mother ? " , Malin Kundang wife Tanya . " No, he was just a beggar who pretended to be claimed as my mother to get my treasure ," Malin said to his wife . Hearing statements and mistreated by her son , Malin Kundang 's mother was furious . He had not expected her to be rebellious child . Because of mounting anger , Malin 's mother lifted her hand and said, "Oh God , if he really my son , I sumpahi he became a rock " . Not long after strong winds and severe storms rumble came destroy the ship Malin Kundang . After that Malin Kundang body slowly becomes rigid and in time they finally shaped into a rock .




.....The End…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar